Minggu, 21 Mei 2017

MENGUKIR PRESTASI DENGAN BAHASA INGGRIS



Mengukir Prestasi dengan Bahasa Inggris

            Universitas Sumatera Utara (USU) patut bangga memiliki mahasiswa berprestasi seperti Ray Vivaldi Panjaitan. Ray, begitu sapaan akrabnya merupakan mahasiswa semester 2 Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU). Anak pertama dari tiga bersaudara ini lahir di Medan, 24 Maret 1998. Mahasiswa berusia 19 tahun ini sangat mencintai bahasa Inggris. Kecintaanya terhadap bahasa Inggris sudah dirasakan sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ray melihat banyak siswa yang cukup piawai dalam berbahasa Inggris di sekolahnya. Namun sayangnya tidak ada wadah yang dapat menampung kemampuan mereka tersebut. Maka dari itu Ray pun berinisiatif mencetuskan English Club di sekolahnya.
Tidak seperti kebanyakan mahasiswa lain yang mengikuti banyak organisasi, Ray hanya aktif dan fokus pada satu organisasi saja yaitu USD (Usu Society for Debate). Bergabung dalam USD menjadi impian Ray sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Ray merupakan sosok yang kritis dan pantang menyerah. Ia memiliki prinsip “Never Give Up and Try The Best In Your Life”. “Jangan hanya karena sekali gagal menjadikan kita menyerah begitu saja sehingga tidak mau mencoba lagi”, ungkap Ray saat diwawancari di Gedung Kesekretariatan USD.
Berkat kecintaannya tersebut, ia berhasil mengukir prestasi dalam bidang bahasa Inggris. Di tahun 2016, Ray Vivaldi terpilih sebagai perwakilan FISIP untuk mengikuti USU English Debate Competition (EDC). Kompetisi kali ini, Ray dan timnya memperoleh juara 1, sedangkan Ray sendiri memperoleh 2nd Best Speaker di EDC.
Dengan kemampuannya tersebut, Ray juga melebarkan sayapnya di kancah nasional. Pada tahun 2016, Ray dan timnya menjadi perwakilan USU dalam kompetisi Asian Law Student Association (ALSA) yang diadakan di Universitas Padjajaran, Bandung. Baru-baru ini, tepatnya pada tanggal 27-30 April 2017, Ray mengikuti Sumatera Overland Varsity Dabate (SOVED) di Padang. SOVED sendiri merupakan kompetisi debat bahasa inggris antar universitas di Pulau Sumatera. Tahun ini Universitas Negeri Padang (UNP) terpilih menjadi tuan rumah. Di sana, Ray memperoleh hasil yang cukup memuaskan sebagai 3rd Best Speaker.
Tidak hanya dalam berdebat, Ray juga sering mengikuti kompetisi-kompetisi pidato bahasa Inggris. Pada tahun 2016, Ray menyabet penghargaan Juara 1 dalam English Speech Competition se-kota Medan yang dilaksanakan di Millenium ICT Center. Di samping debat dan pidato bahasa Inggris, Ray pun memanfaatkan kemampuan berkomunikasinya dengan menjadi MC (Master of Ceremony). Di sisi lain, Ray juga tertarik untuk menjadi relawan pengajar bahasa inggris untuk membantu kehidupan sosial.
Ditanya soal cita-cita, seorang Ray Vivaldi Panjaitan ingin menjadi seorang Duta Besar Republik Indonesia untuk Prancis. Demi mewujudkan cita-citanya itu Ray bertekad juga untuk menguasai bahasa asing lain seperti bahasa Prancis, Jerman, dan Spanyol. Ray sendiri terinspirasi dari sosok penyanyi Anggun yang sukses meniti karir di Prancis. “Aku kagum sama Anggun, dia orang Indonesia tapi bisa fasih berbahasa Prancis dan sukses berkarir di Prancis”, ungkap Ray saat diwawancarai di kampus FISIP USU.
Perjalanan Ray dalam mengukir prestasi tentunya mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk orangtua dan teman-teman. Salah satu teman dekat Ray yang bernama Fattah mengatakan bahwa Ray merupakan sosok yang aktif dan memang kompeten dalam bahasa inggris. Selain itu, “Ray merupakan sosok yang baik dan saya bangga punya teman seperti Ray”, tambahnya.